Bagian ekskavator EC55 kunci pengaman pilot kumparan katup solenoid berputar
Detail
Industri yang Berlaku:Toko Bahan Bangunan, Bengkel Mesin, Pabrik Manufaktur, Peternakan, Ritel, Pekerjaan Konstruksi, Perusahaan Periklanan
Nama Produk:Kumparan solenoid
Tegangan Normal:AC220V AC110V DC24V DC12V
Daya Normal (AC):26VA
Daya Normal (DC):18W
Kelas Isolasi: H
Jenis Koneksi:D2N43650A
Tegangan khusus lainnya:Dapat disesuaikan
Kekuatan khusus lainnya:Dapat disesuaikan
Nomor Produk:EC55 210 240 290 360 460
Kemampuan Pasokan
Unit Penjualan: Item tunggal
Ukuran paket tunggal: 7X4X5 cm
Berat kotor tunggal: 0,300 kg
Pengenalan produk
Fungsi kumparan
1. Efek pemblokiran arus: Gaya gerak listrik yang diinduksi sendiri dalam kumparan induktor selalu melawan perubahan arus dalam kumparan. Kumparan induktansi mempunyai efek pemblokiran pada arus AC, dan besarnya efek pemblokiran disebut induktansi xl, dan satuannya ohm. Hubungannya dengan induktansi L dan frekuensi AC F adalah xl=2πfl. Induktor terutama dapat dibagi menjadi kumparan tersedak frekuensi tinggi dan kumparan tersedak frekuensi rendah.
2. Penyetelan dan pemilihan frekuensi: rangkaian penyetelan lc dapat dibentuk dengan menghubungkan kumparan induktansi dan kapasitor secara paralel. Artinya, frekuensi osilasi alami f0 rangkaian sama dengan frekuensi f sinyal tak bolak-balik, sehingga reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif rangkaian juga sama, sehingga energi elektromagnetik berosilasi bolak-balik dalam induktansi dan kapasitansi, yang merupakan fenomena resonansi rangkaian lc. Pada resonansi, reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif rangkaian adalah setara dan berlawanan. Induktansi arus total dalam loop adalah yang terkecil, dan arusnya adalah yang terbesar (mengacu pada sinyal AC dengan F = "F0"). Rangkaian resonansi lc mempunyai fungsi pemilihan frekuensi, yaitu dapat memilih sinyal AC dengan frekuensi tertentu F..
Dari segi konduktivitas kumparan, mengapa kumparan tembaga lebih baik daripada kumparan aluminium? Pertama-tama, dalam hal konduktivitas, konduktivitas aluminium lebih rendah dibandingkan tembaga. Untuk mengimbangi kumparan tembaga, kabel magnet aluminium mungkin memerlukan penampang yang lebih besar agar dapat memberikan tingkat konduktivitas yang sama. Artinya, dibandingkan dengan kumparan tembaga dengan ukuran yang sama, lilitan lilitan dengan kawat aluminium membutuhkan volume yang lebih besar.
Kedua, dari segi sifat kimianya, laju oksidasi aluminium jauh lebih cepat dibandingkan logam lainnya. Jika bubuk aluminium terkena udara, hanya dalam beberapa hari akan teroksidasi sempurna, meninggalkan bubuk putih halus. Oleh karena itu, untuk membuat sambungan yang tepat guna memastikan konduktivitas yang baik, lapisan oksida kawat elektromagnetik aluminium perlu ditembus untuk mencegah kontak lebih lanjut antara aluminium dan udara. Terakhir, dari segi efektivitas biaya, kumparan aluminium dengan kinerja yang sama membutuhkan lebih banyak putaran dan kabel berdiameter lebih besar, yang lebih mahal dan kurang ekonomis dibandingkan kumparan tembaga.