Paket plastik termoset jenis koil katup solenoid kecil AN1024
Detail
Industri yang Berlaku:Toko Bahan Bangunan, Bengkel Mesin, Pabrik Manufaktur, Peternakan, Ritel, Pekerjaan Konstruksi, Perusahaan Periklanan
Nama Produk:Kumparan solenoid
Tegangan Normal:AC24V DC24V DC12V
Daya Normal (AC):8VA
Daya Normal (DC):3W 10W 13W
Kelas Isolasi:F,H
Jenis Koneksi:6.3*0.8mm
Tegangan khusus lainnya:Dapat disesuaikan
Kekuatan khusus lainnya:Dapat disesuaikan
Nomor Produk:SB089
Jenis Produk:AN1024
Kemampuan Pasokan
Unit Penjualan: Item tunggal
Ukuran paket tunggal: 7X4X5 cm
Berat kotor tunggal: 0,300 kg
Pengenalan produk
Metode penghitungan induktansi motor, kumparan induktansi, kumparan elektromagnetik
1. Metode penghitungan induktansi motor Akuntansi induktansi motor (mungkin penghitungan reaktansi, perbedaan antara keduanya adalah frekuensi sudut listrik 2×Txf) menentukan fungsi motor, yang merupakan parameter kunci untuk analisis dan desain motor.
2. Untuk motor dengan celah udara yang seragam, misalnya motor asinkron, karena bentuk gelombang potensial magnet dan gelombang rapat magnet sama, maka perbedaannya hanya pada konstanta permeabilitas celah udara, sehingga hanya gelombang rapat magnet yang perlu diintegrasikan. mendapatkan hubungan fluks dan induktansi. Untuk motor dengan celah udara yang tidak rata, seperti motor sinkron dan motor keengganan yang diaktifkan, gelombang kerapatan magnet tidak hanya bergantung pada potensial magnet, tetapi juga pada bentuk celah udara. Karena celah udara yang tidak rata, lebih sulit menghitung induktansi. Saat ini, dua metode dapat dipilih. Salah satunya adalah metode elemen hingga. Selama model dibangun, perangkat lunak akan secara aktif menghitung kerapatan magnet dan induktansi. Namun terkadang perlu mengetahui solusi analitik induktansi, yang sesuai untuk analisis kualitatif motor. Saat ini, apa yang disebut metode analisis fungsi permeansi dapat digunakan. Metode analisis fungsi permeansi adalah dengan menguraikan gelombang terpandu magnet celah udara secara Fourier sehingga diperoleh suku konstanta, gelombang fundamental, dan gelombang terpandu magnet tingkat tinggi. Untuk menentukan koefisien Fourier pada fungsi permeansi celah udara, perlu digunakan metode elemen hingga untuk memeriksa kumpulan kurva permeansi celah udara tertentu. Dengan menentukan fungsi permeansi celah udara, kita dapat menghitung kerapatan magnet celah udara = potensial magnet celah udara × fungsi permeansi celah udara. Ketika kerapatan magnetik celah udara diperoleh, hubungan fluks dan induktansi dapat dihitung dengan metode integrasi yang sama seperti yang digunakan pada motor seragam celah udara.